Orang Jepang menghargai jasa orang lain. Hal ini dibuktikan dengan ringannya mereka dalam mengatakan arigatoo (terima kasih) ketika mendapat bantuan orang lain dan tidak menganggap remeh jerih payah orang lain meskipun bantuan itu tidak seberapa.
Orang Jepang menghargai hasil pekerjaan orang lain, dilambangkan
dengan ucapan otsukaresamadeshita (maaf, Anda telah bersusah payah).
Perlunya setiap orang harus berusaha, dilambangkan dengan ucapan
ganbatte kudasai (berusahalah!).
Orang Jepang punya semangat yang tidak pernah luntur, tahan banting,
dan tidak mau menyerah oleh keadaan yang terkenal dengan semangat
bushido (semangat kesatria). Pada dasarnya, semangat Jepang sangat
dipengaruhi oleh semangat bushido yang sangat asketik, berdisiplin
tinggi, dan menjunjung tinggi kode etik dan tata krama dalam kehidupan.
Jepang adalah bangsa yang sangat menghargai tradisi dan memegang
teguh kebudayaan yang telah diwariskan oleh pendahulunya.
Kehausan yang tak pernah puas akan pengetahuan. Dalam arti bangsa Jepang
tidak akan pernah puas atas ilmu yang telah mereka dapatkan. Mereka
berusaha untuk mencari ilmu baru yang belum mereka kuasai.
Mereka juga mengagungkan tamu, dengan prinsip mereka "tamu adalah
raja”
Perasaan tentang 4 Musim (Orang Jepang amat sangat memperhatikan
musim dan menggunakan segala yang terbaik dari musim itu untuk
dinikmati)
Ramah,meskipun ada sedikit perasaan diskriminasi, pasti tidak
dikeluarkan
Kebudayaan makanan yang beragam (Karena musim tadi, maka jenis
makanan juga beragam dan INDAH)
Tata Krama (sugoi… hebat memang semua ada tata krama nya)
Tahu balas budi (girigatai) hmmm ini agak sulit diterjemahkan. Jadi
orang Jepang pasti akan membalas kebaikan yang diterima dan tidak akan
lupa. Loyal. sekali dibaiki orang tidak akan melupakan orang itu.
Perhatian
Merasa sayang untuk membuang barang. Jadi pasti akan memikirkan
apalagi yang bisa dibuat dari bahan yang dibuang itu— ini bagus untuk
lingkunganya
Mendetil memperhatikan hal yang kecil-kecil termasuk mengucapkan
terima kasih berkali2 pada waktu bertemu…
Mengekspresikan sesuatu tidak langsung (ambigu) (muter-muter jadi
sulit dimengerti…gag langsung to the point)
Percaya/Dipercaya
Mengetahui sense/rasa dengan detil
Elegan/Anggun (hmmmm…..)
Manner waktu makan bagus
Punya budaya baca yang keren dan patut ditiru. Jangan kaget kalau
kalian datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian
besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau
koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu
di densha untuk membaca.
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Contoh
banyak mentri, politikus, dsb akan relah "mengundurkan diri” kalau
ketahuan korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya
mungkin ke anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya
jelek atau enggak naik kelas. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila
mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan
umum. *yang bunuh diri engga boleh di ikutin !! Tapi budaya malunya
boleh*
Hidup Hemat. Orang Jepang punya sikap anti konsumerisme.
Suka Kerjasama. Orang Jepang dari pada hidup individual,, mereka
lebih senang bekerja sama. Mereka engga ingin menonjol sendirian
Taat peraturan. Contoh peratutan lalu lintas adalah suatu contoh
nyata. Orang Jepang lebih senang memilih memakai jalan memutar daripada
mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah
jalan raya. terus kalo pada mau beli karcis, mereka rela ngantri dan gag
akan main sodok menyodok.