Hina-matsuri adalah sebuah acara perayaan/ selamatan tradisional bagi anak perempuan yang dirayakan setiap tanggal 3 Maret. Pada acara hina-matsuri masa kini, biasanya masyarakat memajang Hina
Ningyo boneka Hina Matsuri) , bersama dengan sajian bunga Momo (pear)
atau makanan dan minuman tradisional seperti Siro-zake (sake putih) ,
Hina-Arare (semacam kue manis kering), Hishi-mochi (semacam kue ketan).
Hina Ningyo berjumlah banyak dan diletakkan pada tangga bertingkat
bernama Dankazari bersama replika perabotan diatas alas kain. Merah
adalah warna yang dianggap paling mewah dan indah selain harganya pun
memang tinggi namun tetap diminati para keluarga yang mempunyai anak perempuan dengan harapan agar mereka dapat tumbuh sehat.
Belakangan ini acara Hina-matsuri pun mulai dipengaruhi budaya barat,
misalnya dengan adanya penyajian cake barat di samping makanan
tradisonal.
Sejarah Hina Matsuri
Sejarah Hina Matsuri sangat panjang dan menjadi salah satu acara
tradisional yang hingga saat ini masih tetap dirayakan oleh masyarakat
Jepang.
Awal mula tradisi Hina Matsuri berawal sejak masa Heian (Sekitar 1200
tahun yang lalu ). Masyarakat Jepang saat itu melakukan acara Misogi
untuk mensucikan diri dari berbagai penyakit, kesialan, atau dosa dengan
cara melarung boneka yang terbuat dari dibuat dari rumput atau dari
kertas ke sungai. (Nagashi Bina)
Adapula permainan para putri keluarga aristokrat menghiasi boneka dan
replika perabot rumah tangga yang terbuat dari kertas bernama Hiina
Matsuri.
Akhirnya kegiatan Hiina Matsuri berpadu dengan ritual Nagashi Bina
dan setelah melewati kurun waktu yang cukup lama, menjadi Hina Matsuri
yang kita kenal dan dirayakan di seluruh Jepang satt ini.
Boneka Hina Ningyo
Boneka Hina Ningyo adalah hiasan pokok pada acara Hina Matsuri.
Boneka-boneka ini pada awalnya terbuat dari rumput atau pun kertas, Saat
ini boneka yang populer adalah boneka yang mewah dan indah.
Hina Ningyo yang paling disukai adalah yang boneka yang disusun
bertingkat. Hina Ningyo seperti ini sudah ditemukan saat zaman Edo
(Abad 18), terdiri dari susunan beberapa boneka menyerupai manusia dan
perabotnya.
Ada beragam jumlah susunan Hina Ningyo ; 3 tingkat, 5 tingkat atau 7 tingkat. Hina Ningyo bertingkat 5 atau 7 biasanya terdiri dari sepasang laki-laki
dan perumpuan sebagai Kaisar dan Permaisuri, 3 wanita pendamping, 5
pemusik, masing-masing memiliki alat musik, para satria, dan 3 orang
pembantu.